23 Mei 2008

Petenis Bantaeng Juara

Perjuangan petenis asal Bantaeng Sulawesi Selatan, Nuradim di kejuaraan Bintang Junior Jakarta akhirnya membuahkan hasil. Nuradim keluar sebagai juara KU-14 setelah difinal menang atas SF Frederik dengan skor 6-1, 2-6 dan 10-4.
Tampil di partai puncak, Nuradim hanya membutuhkan waktu 45 menit guna menyudahi pertandingan dengan kemenangan. ''Lawan tampil cukup bagus sehingga saya kehilangan poin di set kedua. Untung di set ketiga bisa menguasai keadaan dan memenangkan pertandingan,'' jelas Nuradim kemarin.
Dengan kemenangan ini sebagai bukti bahwa sistem pembinaan lawn tenis di Bantaeng telah berjalan dengan optimal. Karena perjalanan Nuardim pada even nasional tidak hanya di Bintang Junior akan tetapi even-even lainnya telah berhasil menorehkan gelar juara.
Pelatih Pelti Bantaeng, Iswan saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (7/5) menjelaskan sukses anak asuhanya di pentas tenis nasional tidak lepas dari dukungan moril dan materil dari Pelti Bantaeng. Karena Pelti Bantaeng telah banyak membantu sehingga petenis berusia 14 tahun itu berhasil menuai kemenangan.
''Kami sangat bangga memiliki pengurus Pelti yang sangat peduli dengan sistem pembinaan,'' katanya kemarin.
Selain itu tambah Iswan, dirinya sangat menyayangkan pengurus Pelti Sulsel yang tidak pernah memberikan sumbangsi berupa dana pembinaan bagi para petenis. Karena selama ini, banyak sekali kejuaraan yang diikuti di Jakarta dan selalu mengandalkan biaya sendiri tanpa bantuan dari Pelti Sulsel.
''Kami tidak pernah dibantu oleh Pelti Sulsel padahal kita di daerah sudah setengah mati melakukan pembinaan,'' jelasnya.

Referensi : http://www.beritakotamakassar.com

SMAN 1 Bantaeng Dilempari Batu

Peringatan Hardiknas di Bantaeng, diciderai oleh sekelompok orang yang tidak bertanggungjawab. Rabu (2/5) dinihari sekitar pukul 01.00 Wita, warga Jl TA Gani Be'lang yang sedang terlelap dalam tidurnya, dikagetkan oleh suara lemparan batu.

Kontan saja, mereka terbangun untuk mencari tahu apa yang terjadi. Ternyata, sekelompok pengendara motor menyerbu salah satu gedung SMA Negeri 1 Bantaeng. Sumber yang dihimpun di TKP, Rabu (2/5), menduga, bahwa diantara pelaku adalah, siswa SMA Negeri 2 Bantaeng.
Pasalnya, kata sumber, pada Sabtu (25/4) lalu, terjadi tawuran antar siswa dari dua sekolah ini. Tepatnya, sewaktu berlangsung pertandingan bola voli di Lapangan Bawakaraeng, depan rumah jabatan bupati, terjadi salah paham di antara mereka yang berujung pada perkelahian.
Kepala SMA Negeri 1 Bantaeng, Baharuddin, mengaku, tidak mengetahui siapa pelaku pelemparan yang menyebabkan kaca depan salah gedung sekolahnya pecah. ''Saya tidak tahu dari pihak mana yang melakukan pelemparan. Masalahnya, kejadian ini baru saya ketahui sekitar pukul 05.30 tadi pagi. Padahal, menurut warga tetangga sekolah, pelemparan terjadi sekitar pukul 01.00 Wita,'' aku Bahar.
Ditanya, bukankah sebelum pelemparan, terjadi perkelahian antara siswa SMA 1 dengan SMA 2? Kan, sudah bisa diduga, siapa pelakunya? Bahar kembali menegaskan, pihaknya tidak berani menduga-duga. ''Saya katakan, tidak ada pihak yang kami tuding. Makanya, peristiwa ini saya laporkan ke polisi. Kita serahkan sepenuhnya kepada polisi untuk melacak siapa pelakunya,'' tandas Bahar.
Hal senada juga dikemukakan Kepala SMA Negeri 2 Bantaeng, Abdul Azis. Kepada koran ini, dia mengaku, kejadian yang menimpa SMA 1, sama sekali diluar sepengetahuan pihaknya. ''Segenap kami di sini (SMA 2 Bantaeng, Red), sama sekali tidak tahu bahwa ada pelemparan di SMA 1,'' ketus Azis.
Baik Bahar maupun Azis, sama-sama mengaku tidak tahu siapa pelaku pelemparan. Kedua belah pihak juga mengatakan, siswa yang terlibat tawuran beberapa waktu lalu, sudah didamaikan. ''Mereka sudah berdamai,'' kata Bahar dan Azis yang ditemui secara terpisah.
Sementara Wakapolres Bantaeng, Kompol Hery Prihanto yang dikonfirmasi, mengatakan, pihaknya telah mengirim tim identifikasi ke TKP. ''Polres sudah memerintahkan tim identifikasi untuk melakukan olah TKP di SMA Negeri 1 Bantaeng,'' jelas Hery Prihanto.
Wakapolres menambahkan, pihaknya tengah mempelajari kasus ini untuk dikembangkan guna menemukan pelakunya. ''Mengenai siapa pelakunya, itu belum diketahui. Untuk sementara, kasus ini tengah dikaji secara seksama. Yang jelas, polisi berusaha mengungkap siapa pelakunya,'' tegasnya.

Referensi : http://www.beritakotamakassar.com

Kajari Bantaeng yang BARU

Kepala Kejaksaan Tinggi Sulselbar Hamzah Tadja menggelar mutasi jabatan dengan mengangkat lima Kepala Kejaksaan Negeri di lingkup Kejaksaan Sulselbar.

“Kami berharap agar semua yang dilantik menciptakan kondisi yang baik dan dinamis dalam menciptakan norma hukum yang mengedepankan supremasi hukum. Keberhasilan aparat kejaksaan diukur apabila berhasil dalam menangani perkara dan menjalankan tugas pokok yang digariskan pimpinan serta aturan hukum,”kata dia di Makassar kemarin.

Lima Kajari yang dilantik tersebut yaitu, Kajari Palopo Chaerul Amir menggantikan Remdja Rauf,Kajari Pinrang Andi Rumpang menggantikan Masanaeni Jabir, Kajari Barru Ngadimin yang mengisi kekosongan jabatan, Kajari Bantaeng Nur Yalamlan Cayana yang sebelumnya dijabat Murtanto serta Kajari Sinjai Haruna menggantikan Sugeng Purnomo. Selain mengangkat dan melantik enam Kajari, Hamzah juga melakukan mutasi jabatan untuk mengisi jabatan pengkaji.

Dia mengatakan, mutasijabatanmerupakanhal rutin yang rutin sebagai upaya penyegaran, promosi serta peningkatan karier.Selain itu, langkah efisiensi dan efektivitas kerja untuk mencapai kinerja yang diharapkan. Perihal penanganan perkara, Kajati meminta semua aparat kejaksaan menangani secara lebih cermat dan profesional semua perkara. Baik yang sudah pada tingkat penyelidikan, penyidikan hingga penuntutan terkhusus tindak pidana khusus.

Semua langkah itu dikatakan sebagai upaya agar wibawa kejaksaan tidak jatuh di mata masyarakat. Sementara itu, Kajari Pinrang A Rumpang yang ditemui seusai pelantikan mengaku akan melanjutkan dan lebih mengoptimalkan kinerja dan program Kejari Enrekang, khususnya dalam penanganan tindak pidana korupsi. Masih terkait penyelesaian kasus,kemarin,enam anggota Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengunjungi Kejati Sulselbar.

Kedatangan mereka untuk mempertanyakan sejumlah kasus korupsi yang tengah ditangani Kejati. Keenam anggota KPK tersebut, antara lain, Fredy D Simanjuntak, Agus Salim,Laode Nani, Indro Pranowo, Alexander Ruby serta Ade. Mereka menggelar pertemuan tertutup dengan Asisten Pidana Khusus GodangRiadidiruangkerjanya. Direktur Lembaga Peduli Sosial,Ekonomi,Budaya,Hukum, dan Politik (LP-SIBUK) Djusman AR mengatakan,wajar bila KPK mempertanyakan sejumlah kasus korupsi di Kejati Sulselbar.Pasalnya, tidak sedikit kasus korupsi yang tersendat penanganannya. (haryuna rahman).

Hari ini, Kajari Bantaeng yang baru akan diserah terimakan melalui acara Lepas Sambut dari Kajari yang lama Murtanto kepada Kajari yang baru Nur Yalamlan Cayana bertempat di Rumah Jabatan Bupati Bantaeng, tepatnya pukul 19.30 waktu Ambae.exe dan sekitarnya. Harapan masyarakat Bantaeng, pengamanan dan pengawalan serta pemberantasan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dapat diatasi dengan baik.

Selamat Datang dan Selamat Bertugas buat Nur Yalamlan Cayana.
Selamat Datang dan Selamat Bertugas buat Murtanto.

Bos Maruki Paling Kaya Dibanding Calon Bupati Bantaeng Lainnya

Bos PT Maruki Internasional yang menjadi calon Bupati Bantaeng, Nurdin Abdullah, paling kaya di antara kandidat lainnya. Kekayaannya mencapai Rp 52,185,627, 632. Jumlah ini, jauh di atas harta kekayaan calon bupati dan calon wakil bupati lainnya yang akan mengikuti Pilkada Bantaeng 25 Juni mendatang.
Kekayaan sebanyak Rp 52, 1 miliar milik Direktur PT Maruki International ini, terdiri dari uang tunai dalam mata uang rupiah dan mata uang asing plus harta bergerak dan tidak bergerak. Nurdin Abdullah diusung koalisi sepuluh partai politik.

Calon bupati terkaya kedua adalah calon bupati yang diusung Partai Golkar, Arfandy Idris dengan jumlah kekayaan Rp 2.000.625.442. Di susul calon wakil bupati pasangan Arfandy, Irvandi Langgara dengan jumlah kekayaan Rp 1,684, 560.210.

Terkaya ke empat adalah Syahlan Solthan. Calon bupati yang diusung PAN dan PDIP ini memiliki harta kekayaan Rp 1.537.690.699. Kakak Syahlan, Ibrahim Solthan yang maju sebagai calon bupati lewat pintu Partai PPP, PBR dan PKPI, diurutan kelima dengan nilai kekayaan Rp 1. 515, 958.551.

Calon wakil bupati pasangan Nurdin Abdullah, Asli Mustajab memiliki nilai kekayaan sebesar Rp 1.083.949.136. Di urutan tujuh, dengan nilai kekayaan Rp 832.445.931 adalah calon wakil bupati Sugiarti Mangun Karim yang berpasangan dengan Ibrahim Solthan.

Calon yang memiliki harta kekayaan paling sedikit adalah Samhi Muawan Djamal dengan nilai kekayaan hanya Rp 117.500.000. Samhi adalah calon wakil bupati pasangan Syahlan Solthan. Samhi adik kandung anggota DPR RI, Hadi Djamal.

Jumlah harta kekayaan pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Bantaeng yang akan bertarung di Pilkada Bantaeng 25 Juni mendatang ini, adalah hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan yang diumumkan Komisi Pemilihan Umum Bantaeng beberapa saat lalu.

Referensi : http://www.tribun-timur.com

Kekayaan Calon Diumumkan

KPUD Bantaeng akhirnya mengumumkan LHKPN calon Kepala Daerah Bantaeng, kemarin.

Namun,dalam pengumuman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) calon bupati dan wakil bupati di Kantor KPUD Bantaeng ini hanya dihadiri dua pasangan bakal dari keluarga besar Solthan yaitu pasangan Syahlan Solthan-Samhi Muawan Djamal (Syawal) dan Ibrahim Solthan- Sugiarti Manggun Karim (Ibu). Sementara pasangan Nurdin Abdullah-Asli Mustadjab (Nurani) hanya diwakili Ilyas Juru bicara timnya.

Sedangkan pasangan Arvandy Idris-Irvandi Langgara (Mai- Qi) tidak hadir maupun tim pemenangannya. Menurut anggota KPUD Bantaeng Nurbaety,dari hasil laporan kekayaan para calon bupati dan wakil bupati yang diterima dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Presiden Direktur PT Maruki Internasional Indonesia,Nurdin Abdullah menjadi kandidat terkaya dengan total harta mencapai Rp52.185.627.532. Kekayaan calon yang didukung 12 partai politik (parpol) ini, terdiri dari uang tunai baik rupiah dan mata uang asing ditambah harta bergerak dan tidak bergerak.

Kandidat bupati terkaya setelah Nurdin adalah Arvandy Idris dengan total harta kekayaan Rp2.000.625.442. Posisi ketiga ditempati Syahlan Solthan dengan total kekayaannya mencapai Rp1.537.690. 699 dan posisi paling bawah adalah Ibrahim Solthan dengan total Rp1.515.958.551. Untuk posisi calon wakil bupati, kata Nurbaety, jumlah harta kekayaan terbanyak ditempati Irvandi Langgara dengan total Rp1.684. 560.210,kemudian diikuti Asli Mustadjab dengan total kekayaannya Rp1.083.940.136.

Sementara harta milik Sugiarti Manggun Karim hanya mencapai Rp832.445.931 juta, sedangkan posisi paling bawah ditempati Samhi Muawan Djamal dengan jumlah harta kekayaan hanya mencapai Rp117.500.000 juta. “Harta kekayaan para kandidat bupati dan wakil bupati tersebut pada umumnya berasal dari harta tidak bergerak seperti tanah dan bangunan serta warisan dan hibah, ditambah dengan harta bergerak seperti mobil dan motor,”jelas Nurbaety.

Menurut Juru bicara tim pemenangan Nurdin Abdullah, Ilyas harta kekayaan Nurdin yang diumumkan itu masih sebagian dan diperkirakan masih banyak yang tidak dipublikasikan. “Karena Nurdin adalah orangnya yang tidak suka menonjolkan hartanya. Dia orangnya sangat tawadu,” kata Ilyas. Menurut dia, bahwa Nurdin menempati empat posisi president director di beberapa perusahaan internasional, di antaranya adalah Presiden Director PT Maruki Internasional Indonesia, President Director Global Seafood Japan, President Hakata Marine Indonesia dan President Director Hakata Marine Hatchery.

Selain itu posisi jabatan biasa adalah Director Somokawa Industry,Director Nishi Nihon Ozon Industry, Director of Kyushu Medical Co, Ltd, Japan dan Director Owner Hakata Tour dan Travel. “Harta kekayaan yang disetor itu kemungkinan hanya sebagian kecil, Nudin adalah pengusaha internasional, jadi kalau ada kandidat yang mengatakan bahwa jangan pilih calon yang korupsi itu tidak benar, yang korupsi siapa,” ujar Ilyas kepada SINDO.

Sementara menurut Plt Ketua KPUD Bantaeng M Nurfajri,setelah pengumuman harta kekayaan ini,KPUD selaku penyelenggara pilkada akan menempel laporan harta kandidat tersebut di kantor KPUD untuk diumumkan ke masyarakat.“Setelah pengumuman LHKPN kandidat bupati, KPUD mengharapkan selamat bertanding dan menjaga keamanan Bantaeng,” kata Nurfajri kepada pasangan calon bupati dan tim pemenangan masing-masing kandidat. (muh yusuf).

Referensi :
Koran Sindo : http://www.seputar-indonesia.com

12 Mei 2008

PILKADA Bantaeng

N'TAR lagi kan diadain sebuah pesta demokrasi di kota Butta Toa. Kota Bantaeng merupakan wilayah kerajaan tertua yang telah berumur 753 tahun. Malah 7 Desember 2008 nanti, Bantaeng genap pada usianya yang ke-754 tahun. Proses demokrasi yang membutuhkan peran serta masyarakat dalam mensukseskannya. Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Bupati&Wakil Bupati) Kabupaten Bantaeng untuk periode 2008-2013.

Ini hal langka, saudara kandung saling bersaing memperebutkan jabatan kursi bupati pada Pilkada 2008 di Kabupaten Bantaeng.

Rivalitas saudara kandung itu tak terelakkan, yakni antara Ibrahim Solthan (50) dan kakak kandungnya Syahlan Solthan (53) di pemilihan Bupati Bantaeng pada 25 Mei 2008.

Meski berbagai kalangan mempertanyakan rivalitas mereka di ajang pesta demokrasi pemilihan langsung itu, masing-masing tetap pada pendiriannya untuk maju bertarung.

Syahlan, yang kini menjabat Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel, menggandeng Muawam sebagai wakilnya, sementara Ibrahim yang menjabat Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bantaeng menggandeng Ketua DPRD setempat Hj Sugiarti Mangun Karim yang juga Ketua DPD II partai Golkar Bantaeng.

Dua pasangan itu akan bersaing dengan dua pasangan lainnya di Pilkada Bantaeng yakni duet Nurdin Abdullah/Asli Mustajab dan pasangan Arfandy Idris/Irvandi Langgara.

Template by : Kendhin x-template.blogspot.com