Tampilkan postingan dengan label Islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Islam. Tampilkan semua postingan

01 Oktober 2008

Lapangan Lompobattang MEMBLUDAK






Selama sebulan lamanya kita semua sebagai umat Islam telah menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan dengan penuh antusias menjalankan sebuah kewajiban yang tidak bisa ditawar-tawar. Ramadhan memberi kesan terindah, merupakan bulan paling mulia di antara bulan-bulan lainnya. Aktifitas selama 30 hari diisi dengan ibadah antara lain Membaca Ayat Suci Al-Qur'an, Tadarrus, Sholat Tarwih, Sholat Witir dan Pesantren Kilat/Ramadhan.

Demikian halnya beberapa lomba dipertandingkan seperti :
1. Lomba Adzan
2. Lomba Takbiran
3. Lomba Tabuh Beduk
4. Lomba Busana Muslim
5. Lomba Menghafal Surah-surah Pendek dalam Juz Amma
6. Lomba Mendesain Miniatur Masjid/Mushollah
7. Pawai Takbiran melilingi pelosok kota dan desa
8. Lomba Nasyid
9. Lomba Gerakan maupun Bacaan Sholat

Dan tak kalah pentingnya yang telah menjadi kewajiban adalah menjalankan Ibadah Puasa di samping Ibadah Sholat Rawatib 5 kali sehari semalam sesuai dengan tuntunan Rukun Islam.


TIba pada hari dimana umat Islam meraih Hari Kemenangan. Idul Fitri 1429 H jatuh tepat pada tanggal 1 Oktober 2008. Pelaksanaan Sholat Idul Fitri dipusatkan di Lapangan Lompobattang Jl. Gagak Bantaeng. Seluruh masyarakat sejak pukul 05:00 berbondong-bondong menuju lapangan guna menunaikan Ibadah Sholat Idul Fitri.

Seiring dengan berkembangnya zaman, makin bertambahnya jumlah penduduk baik yang lokal maupun para pendatang baru yang bermukim di Bantaeng. Sangat jauh di luar dugaan bahwa Lapangan Lompobattang yang selama ini telah menjadi pusat pelaksanaan Shalat Ied tidak mampu lagi menampung jumlah jamaah. Dari pantauan Tim Ambae.exe dapat diperkirakan jumlah jamaah mencapai 5.000 sampai 8.000 orang. Pemandangan ini tentunya memberikan gambaran tersendiri bagaimana Lapangan Lompobattang menjadi lautan manusia pada hari yang sangat dinanti ini.

Saking membludaknya lapangan, sebagian besar jamaah khususnya yang tiba menjelang dan setelah pukul 06:00 tidak kebagian tempat. Jalur Saf/Barisan Jamaah yang telah tertata dengan rapi tidak menjadi patokan utama dalam mencari tempat/posisi untuk dapat melaksanakan Sholat Ied bersama jamaah lainnya. Bahkan tidak kurang dari barisan ini sudah semrawut, betapa tidak aturan baku yang memposisikan Laki-laki berada pada Saf depan menyusul Saf Wanita, kini tidak berlaku lagi. Terjadi silang-menyilang dan saling mendahului antara kedua Saf tersebut mengingat posisi jalanan telah terisi terlebih dahulu. Sehingga menyulitkan khususnya para jamaah wanita menuju Saf yang telah disiapkan. Dalam kondisi normal sekali pun akan jalanan dimaksud, mereka tetap memilih posisi kosong dimana saja meski di depan Saf Laki-laki karena pada tiap Saf telah terisi begitu padat.

Ada hal yang terbilang lucu sekaligus aneh. Di lokasi Sholat, para penjual mainan seperti balon tiup menjadi pusat perhatian para ibu-ibu dengan membelikan balon untuk anaknya yang dibawa serta ke lapangan. Sehingga, pelaksanaan Sholat Ied menjadi makin ramai dengan banyaknya balon tiup dengan berbagai model menghiasi udara bebas di sekitat lapangan. Dan pada saat Sholat Ied dilaksanakan, suasana makin menjadi hiruk pikuk dengan munculnya suara jeritan tangis bayi yang mungkin saja muncul karena takut dengan kondisi lapangan yang tiba-tiba dipadati dengan sekumpulan orang berdiri mengambil posisi siap melaksanakan Sholat Ied.

Kejadian ini berlangsung hingga Sholat selesai dilaksanakan. Bahkan tak kurang dari mereka masih melanjutkan tangisnya hingga Khutbah Ied dan jamaah mulai beranjak menuju rumah masing-masing. Fenomena lainnya berkaitan erat dengan kondisi lapangan yang begitu padat adalah sebagian besar jamaah telah melewati batas terdepan posisi imam yang disebabkan karena tidak ada lagi tempat bagi mereka. Secara menyeluruh dapat disimpulkan bahwa Perayaan Idul Fitri 1429 H begitu meriah, terlihat dengan padatnya lapangan. Sehingga rencana pelaksanaan Sholat Ied yang tadinya akan dipusatkan di Masjid Agung Syekh Abd. Gani Jl. Elang Bantaeng, kini dapat dilaskanakan di Lapangan Lompobattang dengan pertimbangan kapasitas lapangan yang jauh mencukupi. Itu pun belum secara keseluruhan dari masyarakat perkotaan pada khususnya yang memadati lapangan karena di beberapa tempat turut pula dilaksanakan Sholat Ied guna mengantisipasi keterbatasan kapasitas daya tampung Lapangan Lompobattang tersebut.

Pelaksanaan Pawai Takbiran yang diisi dengan berbagai acara turut memberi nilai yang amat religius. Dilanjutkan pelaksanaan Sholat Ied dan pada akhirnya tiap-tiap keluarga melaksanakan Halal Bihalal, bersilaturahmi saling memaafkan dengan para sanak keluarga, teman dan kerabat menambah ramainya Idul FItri 1429 H. Semoga tahun depan kita semua masih diberi kesempatan, kesehatan dan semangat yang besar untuk menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan sampai pada Idul FItri 1430 H, amin.

MINAL AIDIN WAL FAIDZIN
Mohon Maaf Lahir dan Bathin
Takabbalallahu Minna Wa Minkum

18 September 2008

Lomba Amaliah Ramadhan

Dalam rangka memperingati Nuzulul Alquran 1429 H, Departemen Agama Kabupaten Bantaeng bekerja sama dengan Kelompok Kerja Madrasah (KKM) Kabupaten Bantaeng melaksanakan kegiatan Lomba Amaliyah Ramadhan 1429 H yang bertempat di Aula Departemen Agama Kabupaten Bantaeng pada hari Senin tanggal 15 September 2008. Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah yang berjumlah 50 Madrasah se-Kabupaten Bantaeng. Acara ini dibuka langsung oleh Bapak Wakil Bupati Bantaeng, Drs. H. A. Asli Mustadjab, M.Si.



Dalam sambutan pengantar oleh Kepala Kantor Departemen Agama Kab. Bantaeng bahwa kegiatan ini untuk kali pertama diadakan di Kantor Departemen Agama Kabupaten Bantaeng sehingga dapat lebih memahami ajaran agama Islam dan pengamalan-pengamalan Islam. Dan juga dijadikan ajang silaturrahmi antar madrasah serta mengukur akan kemampuan yang telah diberikan oleh Tenaga Pengajar. Disamping itu, Bapak Kepala Kantor Departemen Agama juga memberikan saran untuk kegiatan kegiatan keagamaan yang ada di Kabupaten Bantaeng untuk dianggarkan dalam porsi yang besar di APBD sehingga Syiar Islam yang akan digaungkan juga dapat besar di seluruh wilayah kita ini.

Adapun kegiatan yang akan diperlombakan adalah Pildacil, Hafalan Surat-surat pendek, Lomba Adzan, Lomba Shalat, Wudhu dan Tayyammum. Kegiatan ini sangat besar artinya dalam mendidik anak tentang pentingnya ajaran-ajaran Islam sehingga nuansa keagamaan dan religiusitas selalu tercermin di dalam tubuh siswa-siswi.

Dalam sambutan/pengarahan Bupati Bantaeng yang dibacakan oleh Bapak Wakil Bupati Bantaeng bahwa momen Bulan Ramadhan kita besarkan syiarnya sehingga peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang agama dapat selalu terpupuk dan tersyiar dengan baik. Kami perlu juga memberikan apreasiasi berupa penghargaan terhadap wakil-wakil dari Bantaeng yang telah memperjuangkan nama Bantaeng pada kegiatan LPTQ atau MTQ sehingga dapat untuk ditingkatkan kualitas pembinaannya.

Template by : Kendhin x-template.blogspot.com